SUARAPUBLIK.ID, MUSI BANYUASIN – Sebanyak 20 ribu jiwa warga Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) alami kendala selama program vaksinasi COVID-19. Persoalannya, Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak bisa diakses saat peserta di vaksin, dianggap double data atau data ganda, sehingga terpaksa dilakukan input manual.
“Paling banyak NIK tidak bisa diakses saat akan vaksinasi. Ketika diinput datanya tidak ditemukan. Itu yang paling mendominasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Muba, Azmi Dariusmansyah, melalui Seketaris Arios Saplis.
Lebih lanjut ia mengatakan, persoalannya data NIK ganda tersebut, imbasnya tidak bisa dimasukkan dalam data vaksinasi di tingkat nasional yakni di KPCN.
“Namun temuan itu sudah kita laporkan langsung ke Disdukcapil Muba, dan langsung dilakukan pemulihan data. Sehingga bisa diinput secara online, tapi diperbaiki secara bertahap,” ujar Arios.
Lanjut Arios, data NIK yang tidak bisa diinput dalam vaksinasi, dari seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Muba berjumlah 20 ribu NIK.
“Saat ini pemulihan NIK ganda, sudah mencapai 5 ribu dari 20 ribu data NIK Ganda, tinggal 15 ribu NIK lagi dilakukan pemulihan,” jelasnya.
Meski ditemukannya data NIK ganda, Arios menjelaskan program percepatan vaksinasi tidaklah terhambat. “Malahan capaian percepatan vaksinasi sekarang sudah masuk di angka 80 persen lebih,” jelasnya.
Plt Kepala Disdukcapil Muba, Sunaryo, melalui Kepala Bidang (Kabid) PIAK, Zainal Arifin, mengatakan, data ganda itu hal yang biasa tak hanya terjadi di Muba saja, tetapi di seluruh Indonesia.
“Mengatasinya tinggal mengaktifkan NIK saja, dan ini sudah dilakukan, dalam artian jika ada laporan masuk langsung diaktifasikan,” terangnya. (ANA)
Komentar