Pemprov Sumsel Siaga Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Akhir tahun 2021 sampai dengan awal tahun 2022 ini diperkirakan sudah masuk musim penghujan dan puncak musim penghujan, dimana curah hujan yang tinggi akan berpengaruh terhadap terjadinya bencana hidrometeorologi.

Untuk mengantisipasi bencana Banjir dan Longsor yang terjadi, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar Apel kesiapsiagaan bencana, di Jakabaring Sport Center, Selasa (16/11/2021).

“Contoh bencana hidrometeorologi adalah banjir, angin puting beliung, Iongsor, abrasi, hingga gelombang pasang”, kata Gubernur Sumsel, Herman Deru, yang bertindak sebagai Pembina Apel.

Dalam amanatnya, Deru mengungkapkan Kondisi geografls Provinsi Sumsel dengan dataran tinggi (Pegunungan) dibagian Barat seperti Pagaralam, Lahat, Muara Enim dan OKU Selatan, berpotensi terjadinya Tanah Longsor, Banjir Bandang dan Angin Puting Beliung.

Baca Juga :  Viral, Ibu Melahirkan Ditandu karena Jalan Rusak

Sementara seperti Muba, Banyuasin, Ogan Komering Illir, Ogan llir dan Palembang, mempunyai potensi banjir akibat Iuapan air sungai, pada daerah yang lebih terbuka dapat terjadi angin puting beliung.

Secara rinci Herman Deru menguraikan, selama tahun 2021 di wilayah Provinsi Sumsel tercatat terjadi bencana sebanyak 138 kali, yang terbanyak adalah kebakaran rumah penduduk sebanyak 92 kali, banjir 15 kali, tanah longsor 6 kali, angin puting beliung 20 kali, banjir bandang 5 kali. Kejadian bencana tersebut mengakibatkan 4.874 KK/2.673 jiwa menderita.

Baca Juga :  Antisipasi Puncak Omicron, Pol PP Tingkatkan Patroli Prokes

“Untuk itu saya sangat menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini, saya juga berharap para personi| selalu siap dan peralatan penanggulangan yang ada juga dalam kondisi baik,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumsel H. Iriansyah dalam laporannya menjelaskan bahwa Peserta Apel kali ini berjumlah 850 orang, dilengkapi dengan sarana prasarana dari masing-masing Dinas/lnstansi stakeholder terkait.

“Hari ini kita melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Peralatan dan Personil Banjir dan Longsor, ada 850 personil gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD, Basarnas hingga Ormas. Dengan upaya ini Pemerintah siap dalam bersiaga mengatasi bencana alam seperti banjir dan longsor,” katanya.

Baca Juga :  Kuota Minyak Murah Rp14 Ribu per Liter Ditambah 3 Ton

Iriansyah menambahkan, saat ini terdapat beberapa daerah di Sumsel yang rawan diterpa bencana banjir dan longsor.

“Untuk Kabupaten yang paling rawan tanah longsor ada Empat Lawang, Lahat, Pagar Alam, Muara Enim, dan OKU Selatan. Sedangkan untuk daerah yang rawan banjir rata-rata seluruh Kabupaten/Kota di Sumsel rawan banjir, karena semuanya berada di dataran rendah. Sehingga dapat kami simpulkan status Sumsel saat ini siaga bencana,” jelasnya. (ANA)

    Komentar