7 Orang di Sumsel Meninggal Dunia Akibat DBD

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Selatan mengalami peningkatan sejak Januari 2024. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, setidaknya kasus DBD mencapai 754 penderita.

Kasus DBD di Sumsel tertinggi terjadi di Kota Palembang yakni sebanyak 131 penderita, disusul Kabupaten Musi Banyuasin 105 penderita dan Ogan Komering Ilir (OKI) 99 penderita.

“Ada 7 orang meninggal dunia akibat DBD, 3 penderita berasal dari Palembang, 2 dari Kabupaten Banyuasin, dan 2 dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,” jelas Kasi P2PM Dinkes Sumsel, Muyono, Rabu (1/2/2024).

Baca Juga :  Ungkap Dugaan korupsi Dewan komisaris dan Direksi Bank Sumsel Babel Rugikan Negara Rp2,3 Miliar

“Mereka (penderita yang meninggal) merupakan kelompok usia 5 sampai 15 tahun,” sambung Muyono.

Diterangkan Muyono, bahwa kasus DBD di Provinsi Sumsel meningkat akibat banyaknya tempat penampungan air pasca kemarau yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Tahun 2023 kemarin kan kita mengalami el nino, lalu Desember terjadi musim hujan, sehingga banyak tempat penampungan air, itulah yang menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dengan cepat,” terang Muyono.

Selain itu kata Muyono, ditambah faktor musim penghujan yang masih terjadi saat ini dan menyebabkan banjir.

Baca Juga :  OJK Dorong Skema Baru Pembiayaan Kelapa Sawit di Sumatera Selatan

“Kasus DBD ini akan terus meningkat ya, bahkan puncaknya terjadi hingga akhir Februari mendatang,” kata Muyono.

Dari itu, masyarakat diminta untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di tempat tinggal masing-masing.

“Kami dari Dinkes Sumsel juga sudah melakukan pemeriksaan RDT atau diagnosis DBD untuk masyarakat yang bergejala di Puskesmas, serta menyiapkan insektisida dan larvasida di Kabupaten Kota di Sumsel,” tutur Muyono. (ANA)

    Komentar