SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga; IDX: BNGA) yang digelar hari ini menghasilkan sejumlah keputusan strategis yang mencerminkan kinerja positif Bank di tahun 2024. RUPST kali ini mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian CIMB Niaga untuk tahun buku 2024 dan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar 60% dari laba bersih, yang setara dengan Rp3,9 triliun.
Dividen ini akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender setelah keputusan RUPST, dengan sisa laba bersih tahun 2024 akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk mendukung pertumbuhan bisnis CIMB Niaga ke depan.
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dari nasabah, pemegang saham, dan stakeholder yang telah berkontribusi terhadap kesuksesan Bank. “Kinerja positif kami pada 2024 mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan serta memberikan solusi keuangan yang relevan,” ujarnya, Senin (14/4/2025). Strategi ini, menurut Fransiska, juga menegaskan komitmen CIMB Niaga terhadap praktik perbankan yang bertanggung jawab dan penciptaan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Selain itu, RUPST juga menyetujui sejumlah perubahan dalam susunan pengurus CIMB Niaga. Pengangkatan kembali Vera Handajani sebagai Komisaris dan 7 anggota Direksi, termasuk Lani Darmawan sebagai Presiden Direktur, menjadi salah satu sorotan. Termasuk dalam perubahan ini adalah pengangkatan Rico Usthavia Frans sebagai Direktur menggantikan Tjioe Mei Tjuen yang mengundurkan diri. Pengangkatan ini diharapkan dapat memperkuat kinerja Bank, terutama dengan pengalaman lebih dari 30 tahun yang dimiliki Rico di berbagai bidang, termasuk teknologi dan perbankan digital.
RUPST juga menyetujui sejumlah inisiatif strategis lainnya, termasuk program pembelian kembali saham (share buyback) yang akan dilaksanakan dengan jumlah maksimal 202.000 saham dan total biaya mencapai Rp450 juta. Program ini akan digunakan sebagai bagian dari remunerasi berbasis saham untuk manajemen Bank.
Tak kalah penting, RUPST juga menyetujui pembaruan Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan), yang kini telah disesuaikan dengan arahan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seperti RUPST sebelumnya, RUPST kali ini diselenggarakan secara elektronik (e-RUPS) dengan aplikasi eASY.KSEI, memungkinkan pemegang saham untuk memberikan suara dan kuasa secara digital melalui mekanisme e-voting dan e-Proxy.
Dengan keputusan-keputusan strategis ini, CIMB Niaga semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, siap menghadapi tantangan dan meraih peluang dalam industri perbankan yang terus berkembang.
Komentar