SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus memacu transformasi digitalnya dengan fokus pada peningkatan layanan yang berkelanjutan. Hingga kuartal III 2024, sebanyak 98% transaksi nasabah dilakukan melalui berbagai layanan digital, termasuk aplikasi Octo Mobile. Angka ini menunjukkan komitmen CIMB Niaga dalam memperkenalkan solusi keuangan yang lebih efisien dan mudah diakses.
Budiman Tanjung, Chief of Network & Digital Banking CIMB Niaga, menyampaikan bahwa meskipun penggunaan transaksi digital semakin mendominasi, masih ada segmen nasabah retail yang membutuhkan layanan transaksi di cabang. “Untuk pengambilan uang dalam jumlah besar dan layanan cash collection, nasabah retail masih mengunjungi cabang,” ungkapnya saat ditemui di Palembang pada Kamis (7/11/2024).
Namun, dia menegaskan bahwa transaksi digital, baik untuk pembayaran, investasi, hingga transaksi valuta asing (Valas), kini semakin populer di kalangan nasabah CIMB Niaga. Hal ini menunjukkan perubahan besar dalam cara masyarakat melakukan transaksi keuangan, yang semakin beralih ke platform digital.
CIMB Niaga mengakui bahwa digitalisasi bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan di era modern ini, terutama di sektor jasa keuangan yang berkembang sangat pesat. Dengan hadirnya fintech yang semakin mengubah lanskap industri, CIMB Niaga berkomitmen untuk terus berinovasi. Setiap langkah inovasi yang diambil selalu didasari oleh pemahaman mendalam tentang kebutuhan nasabah, dengan fokus pada pengalaman pelanggan yang optimal.
“Semua produk digital yang kami luncurkan didesain dengan mengutamakan customer experience. Kami melakukan survei untuk memahami apa yang menjadi kebutuhan nasabah, sebelum menghadirkan solusi digital yang tepat,” jelas Budiman.
Dengan langkah ini, CIMB Niaga terus memperkuat posisinya sebagai pionir dalam inovasi digital di industri perbankan, memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja.
CIMB Niaga Raih Kinerja Positif di Kuartal III/2024
Meningkatnya penggunaan Transaksi Digital, memiliki Efek juga kepada peningkatan kinerja Positif CIMB Niaga pada Kuartal III 2024, perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,6 triliun pada sembilan bulan pertama di 2024 (9M24), naik sebesar 5,1 Persen secara year-on-year (YoY), dan menghasilkan earnings per share Rp204,34.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, pertumbuhan positif tersebut mencerminkan fokus CIMB Niaga pada aset yang berkualitas, serta efisiensi operasional. Kualitas aset CIMB Niaga tetap solid, dengan rasio gross non-performing loan (gross NPL) sebesar 2,0 persen di bawah rata-rata industri. Hal ini merupakan wujud dari pengelolaan kualitas aset dengan prinsip kehati-hatian dan proaktif, serta memperkuat portofolio sekaligus komitmen terhadap kinerja yang berkelanjutan.
“Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis ini, kami bersyukur dapat memberikan imbal hasil yang menarik bagi para stakeholder, dengan terus memperkuat posisi modal dan likuiditas. Ke depan, kami meyakini bisa meraih hasil yang baik di sisa tahun 2024, sesuai dengan strategi jangka panjang yang diterapkan. Kami fokus pada empat pilar utama yaitu alokasi aset yang baik, memperluas basis nasabah ritel, memperkuat portofolio CASA, dan meningkatkan digital engagement. Kami terus menjaga ketahanan operasional dan risiko di dalam Perusahaan, yang terbukti sangat penting pada beberapa tahun terakhir, serta menyempurnakan rencana strategis dengan memanfaatkan kelebihan kami dan menganalisis tren pasar. Upaya strategis ini selaras dengan visi untuk menjadi bank yang siap menghadapi masa depan, dan senantiasa memberikan layanan berkualitas tinggi serta produk inovatif kepada nasabah dengan selalu menerapkan #WorkFromHeart,” ujar Lani.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,4 persen dan 84,3 persen. Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp354,3 triliun per 30 September 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Adapun Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp256,0 triliun bertambah 8,8 Persen YOY dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (“CASA”) sebesar 8,8 persen YoY menjadi Rp170,7 triliun. Hal ini merupakan hasil upaya Bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital, yang berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66,7 persen.
“Bahkan dari Jumlah kredit/pembiayaan naik 6,4 persen YoY menjadi Rp218,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4 persen YoY, diikuti oleh Perbankan Korporat yang tumbuh 7,1 persen YoY, dan Perbankan Konsumer yang meningkat 5,4 persen YoY. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) yang meningkat sebesar 18,2 persen YoY,” terangnya.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada para nasabah, karyawan serta stakeholders atas kepercayaan kepada CIMB Niaga selama 69 tahun. Kami akan meneruskan perjalanan untuk senantiasa menjadi bank pilihan bagi bisnis dan nasabah Indonesia,” kata Lani.
Peningkatan juga terjadi pada Cabang CIMB Niaga, Head of Region Sumatera, Maya Sartika memaparkan jika pertumbuhan juga terjadi di Area Sumatera. DPK Sumatera sendiri tumbuh 12 Persen YoY, sedangkan Kredit Retail juga timbun 11 Persen YoY.
“Palembang pun tak kalah, DPK di Kota Palembang tumbuh 31 Persen secara YoY dan Kredit Retail juga timbul 8 Persen YoY. Sehingga dari pertumbuhan ini ikut memberikan Kontribusi bagi kinerja Positif CIMB Niaga,” Tambahnya.
Komentar