SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Bintang Wirasatya RA (15), Komandan Kelompok Pasukan 8 pengibar bendera Merah Putih di Istana Negara, ternyata asli orang Palembang. Ia dapat terpilih sebagai Komandan karena sejak SMP sudah menerapkan gaya hidup disiplin.
Diketahui, bila Bintang mewakili Sumsel bersama dengan Keyla Azzahra Purnama, siswi SMA Negeri 4 Lubuk Linggau. Seta Bintang Wirasatya memimpin kelompok yang beranggotakan Nathaniel Shawn Edgar Sondakh sebagai pembentang bendera serta Alfin Al Farisi sebagai pengerek bendera.
Ayah kandungnya juga anggota Paminal Polrestabes Palembang, Bripka Jonson, mengatakan bila anak pertamanya tersebut menjalani perjalanan yang panjang sehingga dapat mewakili Sumsel.
“Perjalanan anak kita itu cukup panjang bersaing dengan 400 peserta di tingkat Kota dan melaju ke tingkat Provinsi. Sehingga dia terpilih berdua bersama rekannya perempuan ke Istana,” ujarnya, saat dihubungi via telepon, Jum’at (18/8/2023).
Remaja yang duduk di SMA Negeri 1 Palembang kelas 11 IPA ini sejak Juli di karantina. “Selama satu bulan penuh dia di sana bulan Juli di Karantina sampai dengan hari H (upacara kemerdekaan). Posisinya sekarang juga kita tidak menyangka bisa jadi Komandan kelompok 8 padahal di jakarta kami tidak ada satupun yang kenal orang di sana,” katanya.
Sebelum pelaksanaan upacara bendera, Bintang sempat meneleponnya. “Pa doa kan saya bertugas nanti, begita dia bilang. Saat hari H, kami sebagai orangtua juga gugup melihatnya rasa mau tumbang walaupun dia sudah latihan,” katanya.
Dan setelah upacara iya beserta istri merasa tenang dan senang melihatnya melakukan tugas dengan lancar. “Saat ini juga dia masih sibuk, katanya masih bertemu dengan menteri,” katanya.
Ucapan rasa terima kasih juga disampaikan anaknya kepada Gubernur, Kapolda, dan lainnya. “Ia juga berpesan terima kasih kepada Gubernur, Panglima, Kapolda, dan guru di sekolahnya yang telah memberikan support dan dispensasi bisa mengikuti upacara tersebut,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bila anaknya tersebut akan tetap mengabdi kepada bangsa dan negara. “Kalau cita-cita nanti dia sendiri bilang mau masuk Akpol atau Akmil. Kalau saya sih tidak mengarahkannya kemana kita hanya mensupportnya dalam pilihannya tersebut,” tuturnya. (ANA)
Komentar