Hari Ini Covid-19 RI Tembus Rekor 54.517 Kasus

kesehatan, Nasional534 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Memasuki hari ke 12 penerapan PPKM Darurat, kasus Covid-19 di Indonesia belum melandai malah terus meroket. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah PPKM Darurat akan diperpanjang setelah 20 Juli mendatang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejak kemarin pukul 12.00 hingga hari ini Rabu (14/7/2021) pukul 12.00 WIB, dikutip dari cnbc indonesia , kasus baru Covid-19 bertambah 54.517 pasien. Rekor hari ini memecahkan rekor kemarin yang menembus 47.899 kasus.

Dalam data Worldometer, kemarin RI menjadi negara dengan pertambahan kasus tertinggi di seluruh dunia. Alhasil, hingga hari ini total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,67 juta.

Sementara itu, kasus kematian bertambah 991 orang sehingga total menjadi 69.210 orang. Ini merupakan kasus kematian Covid-19 yang cukup tinggi di Indonesia dalam sehari.
Kabar baiknya, kasus kesembuhan bertambah 17.762 orang dalam sehari. Totalnya ada 2,157 juta pasien yang sembuh dari Covid-19.

Dengan data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 per hari ini terus meningkat hingga menembus 443.473 orang. Kasus aktif merupakan pasien Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.

Sebelumnya, Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, penambahan kasus yang signifikan menurutnya harus menjadi perhatian pemerintah, bahwa ada yang harus dievaluasi dari kebijakan tersebut.

Dicky memperkirakan kondisi sekarang belum masuk ke level yang paling buruk. Peningkatan penambahan kasus masih akan berlangsung sampai akhir Juli mendatang.

“Kita masih menuju puncak sampai akhir Juli ini dan masih berlanjut,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/7/2021).

Penyebabnya memang tidak lepas dari masih terbukanya mobilitas di tengah masyarakat. Banyak tempat bahkan justru tidak patuh dalam pelaksanaan PPKM Darurat. Pemerintah, menurutnya harus lebih fokus dalam implementasinya.

“PPKM Darurat ini dilakukan benar-benar saja terus. 3T sampai minimal 500.000 dengan semua daerah meningkatkan. Kemudian ada pembatasan dan kunjungan rumah, itu akan mengurangi ledakan kasus yang besar dan akan mempercepat terjadinya puncak atau jadi lebih cepat landainya. Tapi tidak bisa cepat-cepat juga, butuh 2-3 minggu,” paparnya.

Pandangan senada juga diungkapkan oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra. Menurutnya pemerintah harus sadar, vaksinasi justru membuat masyarakat kini lebih lengah karena dianggap kebal dari Covid.

“Ada euforia vaksin. Vaksinasi itu walaupun ada harapan upaya pencegahan, tapi vaksin ini menyebabkan orang lebih abai. Setelah divaksin jadi permisif, itu juga harus hati-hati,” ungkap Hermawan dihubungi terpisah.

Keduanya sepakat apabila PPKM Darurat diperpanjang dalam rentang waktu yang sama serta diimbangi dengan evaluasi menyeluruh dalam implementasi. Meskipun kebijakan yang lebih baik adalah lockdown secara daerah atau pulau.

“Memang perlu upaya luar biasa sebenarnya, kami di awal merekomendasikan lockdown adalah langkah yang tepat, tapi keputusan sudah diambil pemrintah,” terang Hermawan. (*)

    Komentar