Dosen Fisip Unsri Ajak Masyarakat Desa Kreatif Berwirausaha

pendidikan604 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PEMULUTAN – Dosen dan Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat skema perkuliahan desa di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir.

Kegiatan ini mengusung tema “Pendampingan Kewirausahaan Desa Berbasis Kreativitas”. Bertempat di Balai Desa, acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 September 2021 mulai Pukul 14.00 s.d selesai.

Pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh lebih kurang 30 peserta. Para peserta tersebut merupakan masyarakat pelaku usaha songket dan kemplang serta aparat desa setempat.

Tim Dosen terdiri dari Dr. Nengyanti, M.Hum, Aulia Utami Putri, S.IP., M.Si, Farisha Sestri Musdalifah, S.Sos., M.Si, Annada Nasyaya, S.IP., M.Si dan Anang Dwi Santoso, S.AP., MPA.

Dalam penyampaian materi, para Dosen dan mahasiswa mengajak seluruh pelaku usaha di Desa Pelabuhan Dalam untuk memiliki kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha, hal ini diperlukan untuk mengembangkan ide-ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang.

Selain itu peserta juga diperkenalkan beberapa teknik untuk melakukan pemasaran digital dengan memanfaatkan teknologi yang ada yaitu media sosial, website e-commerce toko, mesin pencarian, iklan digital dan aplikasi chat. Dengan tingginya minat masyarakat desa untuk berwirausaha tentunya diharapkan dapat menjadi penopang bagi perekonomian desa sehingga dapat mensejahterakan masyarakat.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, pemberian hadiah kepada peserta yang aktif serta pemberian cinderamata kepada Kepala Desa Pelabuhan Dalam. Harapannya dengan adanya pelaksanaan pengabdian masyarakat sebagai elemen Tri Darma Perguruan Tinggi, masyarakat desa dapat menggunakan dan mampraktekan ilmu yang telah disampaikan.

Aparat desa juga diharapkan dapat membina dan mengarahkan kemampuan masyarakat desa dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak lagi sebagai objek pembangunan, melainkan menjadi subjek, dan ujung tombak pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya tim pengabdian masyarakat pada tanggal 18 September 2021 juga sudah melakukan focus group discussion (FGD) dengan masyarakat dan aparat desa, terkait kendala yang dihadapi pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Dalam FGD tersebut masyarakat mengharapkan mendapatkan bimbingan dan pendampingan dalam berwirausaha agar dapat lebih mandiri. (Rel)

    Komentar