Diduga Alami Penganiayaan, Santri di Ponpes Banyuasin Harus Dirawat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Kasus penganiayaan di Pondok Pesantren (Ponpes) kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah MFTH (12), siswa kelas satu Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Pondok Pesantren Izzatunah Banyuasin Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).

MFTH diduga menjadi korban penganiayan yang dilakukan oleh kakak kelasnya hingga harus dirawat di rumah sakit.

Ia diduga mengalami penganiayaan tersebut saat sedang berada di kamar Pondok Pesantren. Penganiayaan diduga dilakukan oleh NA yang merupakan santri kelas 12 MA di Pondok tersebut.

Erma (49), orang tua dari korban penganiayaan mengungkapkan, saat ini anaknya sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang.

Baca Juga :  Dikepung saat Melayat, Motor Rozi Dirampas Sekelompok Pemuda

“Saat ini anak saya masih dirawat di rumah sakit karena masih mengalami sakit pada bagian ulu hatinya,” ungkap Erma saat ditemui di rumahnya di kawasan Sukarame Palembang, Selasa (25/10/2022).

Erma menjelaskan, bahwa anaknya mengalami penganiyaan tersebut saat menanyakan kepada terduga pelaku tentang kenapa MFTH piket sendirian.

“Karena memang biasanya piket itu berdu. Namun saat itu ia sendirian, oleh sebab itu anak saya menanyakan kepada pelaku,” ungkap Erma.

Namun, kata Erma, pelaku tampaknya tidak senang dengan anaknya yang telah menanyakan perihal tersebut.

Baca Juga :  Masuk Perangkap, Eks Sales Dipancing Korbannya usai Gelapkan Uang Motor

“Pelaku saat itu merasa emosi dan langsung menyekik leher anak saya hingga ia mengalami kesakitan,” kata Erma.

Erma berharap, pelaku penganiayaan tersebut segera dikeluarkan dari Pondok. Apalagi, lanjut Erma, pelaku penganiayaan tersebut jauh di atas anaknya kalau dilihat dari segi umur.

“Harapan saya anak tersebut harus dikeluarkan dan bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan. Kalau pun pihak Ponpes tidak mau mengeluarkan anak tersebut, saya berharap agar ponpes segera ditutup,” tegas Erma. (*)

    Komentar