SUARAPUBLIK.ID, OKU TIMUR –
Terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten OKU Timur di awal 2023, terkait dengan penggunaan penyaluran yang masih menggunakan Kartu Tani yang belum mengcover seluruh Kelompok Tani (Poktan), dan baru tercover 60 persen. Meski, telah ada peningkatan kuota pupuk subsidi yang masuk ke OKU Timur.
Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Junadi mengatakan, pihak distributor dan pengecer masih kebingungan dalam proses penyaluran pupuk bersubsidi. Sesuai aturan dari Kementerian Pertanian, penyaluran pupuk bersubsidi diharuskan menggunakan kartu tani per 01 Januari 2023. Namun, program pengadaan kartu tani, yang melalui Bank BRI baru mencapai 42,669 Kartan (Kartu Tani) dari 70,890 NIK atau baru mencapai sekitar 60,19 persen.
Memasuki 2023, karena di lapangan Kartu Tani belum terbagi seluruhnya, aturan mengenai penyaluran pupuk bersubsidi dengan kartu tani diperlonggar. Pihak distributor dan pengecer dapat menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan NIK atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang terdaftar di RDKK.
“Penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi dari RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Jadi, bukan karena kelangkaan, cuma penyaluran yang tertunda karena menggunakan kartu tani. Jadi kalau dulu dengan kartu tani, sekarang bisa menggunakan KTP dan T Pubers,” ungkapnya saat melakukan peninjauan ketersediaan Pupuk Subsidi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Buay Madang Timur (BMT), Sabtu (04/02/2023).
Menurutnya, Gubernur Sumatera Selatan dan Bupati OKU Timur telah memberikan banyak perhatian kepada para petani. Dengan memperjuangkan adanya penambahan kuota pupuk subsidi yang masuk ke OKU Timur.
Menurut data dari Dinas Pertanian OKU Timur, jumlah kuota pupuk subsidi pada 2022, pupuk urea sebanyak 32.736,05 ton dan pada 2023 naik menjadi sebanyak 44.972,81 ton. Sementara pupuk NPK pada 2022 sebanyak 19.130 ton dan pada 2023 juga mengalami penambahan menjadi sebanyak 31.553 ton.
“Adanya perhatian dari Gubernur (Sumsel) dan Bupati OKU Timur, kuota Pupuk Subsidi untuk Kabupaten OKU Timur sudah ditingkatkan,” katanya.
Kapolsek Buay Madang Timur (BMT) IPTU Alimin menambahkan, pihaknya akan terus berupaya dan mengajak peran serta masyarakat melakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi.
“Kapan pun itu, kami siap untuk membantu,” paparnya.
Kades Karang Tengah, Rahmanto menjelaskan, untuk saat ini tidak lagi permasalahan mengenai kelangkaan pupuk subsidi yang ada di Desa Karang Tengah. Menurutnya, Kelompok Tani (Poktan) telah menerima kuota pupuk subsidi sesuai dengan RDKK.
“Ke depan, saya mohon arahan dan bimbingan untuk lebih majunya pertanian di desa kami,” harapnya.
Komentar