Tempa Kader Militan dan berkualitas, PKS Muba Beri Pendidikan Politik

SUARAPUBLIK.ID, MUSI BANYUASIN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), kembali mengelar Sekolah Politik bagi para kader kader.

Tujuan digelarnya Sekolah Politik ini guna mempersiapkan kepemimpinan diberbagai levelnya yang militan dan berkualitas. Sekolah Politik juga merupakan media pencerdasan kader partai dalam aspek spiritual, wawasan kebangsaan dan kemasyarakatan.

“kegiatan sekolah politik ini akan dilaksanakan secara periodik guna memberikan pembinaan kepada kader partai. Kader  partai diharapkan nanti bergerak tidak hanya karena intruksi, tetapi melalui kesadaran ideologis yang dimiliki oleh setiap kader,” ungkap Ketua Umum DPD PKS Musi Banyuasin, Musheni, Selasa (12/10/2021).

Kegiatan Sekolah Politik yang bertema Kokohkan Struktur dan Soliditas Kader Milenial Menuju Kemenangan 2024  digelar di Aula DPTD PKS Musi Banyuasin – Sekayu, hadir  dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum DPW PKS Sumsel Muhammad Toha, yang diwakili Sekretaris Umum, Irwan Irawadi.

Baca Juga :  Binda Sumsel Gencarkan Vaksinasi Tangkal Omicron di Muba

Dalam sambutanya, Ketua Umum DPW PKS Sumsel berharap agar acara penguatan struktur terus dilanjutkan hingga ke tingkat ranting-ranting.

“Pada Pemilu 2024 mendatang, PKS tidak lagi mengikuti veryvikasi secara faktual. Akan tetapi, tetap saja kelengkapan struktur tingkat DPC sebesar 100 persem maupun Ranting harus terpenuhi minimal 80 persen,“ katanya.

Sementara, pembicara dalam kegiatan Sekolah Politik tersebut, hadir unsur Badan Pengurus  Wilayah ( BPW ) Sumbagsel yakni Al- Ustad Rohmatulloh.

Dalam materi yang disampaikanya di acara sekolah politik tersebut, ada 4 poin besar yang harus ditanamakan para kader agar struktur organisasi partai tetap eksis dikanca perpolitikan.

Baca Juga :  Cegah DBD, Warga Diimbau Terapkan 4 M

Pertama, sejarah berdirinya partai PKS yang dimulai dari majelis taklim kecil yang kemudian terus berkembang sehingga membentuk partai pada tahun 1998.

Dia menekankan, urgensi memahami sejarah lahirnya PKS kepada kader kader PKS agar ciri khas PKS tetap istiqamah pada partai dakwah. Kedua, secara historis pergerakan dan perjuangan dakwah politik mempunyai keterbatasan keterbatasan baik sumber daya manusia, maupun sumber-sumber daya ekonomis.

“Akan tetapi, saya mengingatkan kader kader bahwa sesungguhnya justru kekurangan sumber daya atau keterbatasan yang dimiliki organisasi dakwah merupakan salah satu cara kita untuk memperkuat ketergantungan atau meminta pertolongan dari Allah,” bebernya.

Baca Juga :  Permudah Pelayanan, Kejari Muba Terapkan E-Arsip

Ketiga, jangan terjebak dalam pola pikir dan arus politik lain. Fokus dalam memberikan pelayanan dan memperkokoh masyarakat dengan dakwah. Jangan kehilangan daya juang saat melihat kompetisi politik yang masih terperangkap money politk. Kader PKS diharapkan tetap fokus pada pelayanan – pelayanan sosial dan pendidikan politik.

Keempat, tradisi mengeluarkan kas pribadi untuk organisasi dakwah harus terus dilanjutkan. Karena sesungguhnya, tradisi mengeluarkan biaya sendiri dalam kegiatan organisasi dalam rangka melatih berkurban untuk agama,bangsa dan negara.

“Dengan mempertahankan tradisi ini, akan semakin menguatkan struktur dan menguatkan dakwah. Termasuk, semakin meningkatnya prestasi demi prestasi dalam berorganisasi dimasa mendatang,” jelasnya. (ANA)

    Komentar