Kebutuhan Naik, Impor Oksigen Melonjak 70 Persen

Nasional440 Dilihat

SUARAPUBIK.ID, JAKARTA – Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali menggila di Indonesia. Semakin banyak rakyat yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia.
Per 9 Juli 2021, jumlah pasien positif corona mencapai 2.455.912 orang. Bertambah 38.124 orang dari hari sebelumnya.

Selama seminggu ini, total pasien baru bertambah 226.974 orang dengan rata-rata 32.425 orang per hari. Jauh lebih tinggi ketimbang sepekan sebelumnya dengan total tambahan pasien 174.943 orang dengan rerata 21.868 orang saban harinya.

Jumlah pasien yang meninggal dunia pun semakin bertambah. Per 9 Juli 2021, total pasien yang tutup usia berjumlah 64.631 orang. Bertambah 871 orang dari hari sebelumnya.
Dalam sepekan, total ada 5.097 orang yang meninggal dunia akibat serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Melonjak dibandingkan sepekan sebelumnya yaitu 3.163 orang.

Dilansir tim riset cnbc indonesia, Sabtu (10/07/2021), kita bicara nyawa, satu kehilangan saja sudah terlalu banyak. Puluhan ribu orang yang berpulang ini meninggalkan duka yang mendalam bagi jutaan orang lainnya.

Tingginya angka pasien positif corona membuat sistem pelayanan kesehatan nasional jungkir-balik. Rumah sakit penuh, sampai banyak yang mendirikan tenda untuk menampung pasien yang baru datang.
Dokter, perawat, petugas ambulans, petugas pemakaman, dan tenaga medis lainnya kewalahan bekerja pagi-siang-sore-malam-pagi dengan risiko sangat tinggi yaitu ikut terpapar virus corona.

Salah satu dampak lonjakan kasus positif corona adalah peningkatan kebutuhan oksigen. Sebab, virus corona menyebabkan pasokan oksigen dalam darah menipis sehingga menghirup dari udara saja tidak cukup. Harus ada bantuan dari oksigen murni.

Permintaan oksigen yang tinggi membuat pasokan di pasar menipis. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali terus naik dari 800 ton per hari pada 30 Juni 2021 menjadi 1.400 ton per hari pada 1 Juli 2021, kemudian 2.262 ton per hari pada 3 Juli 2021, dan kemudian naik lagi menjadi 2.323 ton per hari pada 6 Juli 2021. Kemenkes juga memprediksi adanya tambahan kebutuhan sebesar 71 ton setiap 3 hari.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan, kapasitas nasional produksi oksigen sebelumnya sebesar 1.700 ton per hari. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah merealisasikan pasokan oksigen tambahan sebesar 920,5 ton per hari.
Untuk menjaga agar pasokan oksigen tetap tersedia, Indonesia beralih ke pasar impor.

Berdasarkan catatan Kemenperin, dari total tambahan pasokan oksigen sebesar 922,9 ton per hari, 650 ton per hari di antaranya berasal dari impor atau sekitar 70,4%. Sedangkan sisanya, yakni 272,9 ton per hari atau 29,6%, merupakan produksi lokal.

Sejatinya impor oksigen adalah hal yang biasa buat Indonesia. Namun gara-gara pagebluk, impor melonjak luar biasa.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia sudah lama mengimpor oksigen meski tidak besar. Pada Januari-April 2021, total impor oksigen Indonesia 0,53 juta kg atau 530 ton. Melonjak 70,97% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Volume impor oksigen sepanjang 2020 tercatat 1.260 ton. Turun 26,74% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi nilai, impor oksigen pada empat bulan pertama 2021 adalah US$ 0,19 juta. Naik 26,67% yoy.
Nilai impor oksigen pada 2020 adalah US$ 0,46 juta. Naik 21,05% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ini dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang 2020, rupiah melemah 1,15% terhadap mata uang Negeri Paman Sam. (*)

    Komentar