Inilah 8 Negara dengan Kasus Corona Melonjak Selain RI

Internasional451 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Kasus infeksi Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Bahkan Selasa (6/7/2021) jumlah kasus harian telah mencapai rekor tertinggi hingga lebih dari 31 ribu kasus infeksi.

Kenaikan ini telah membuat kekhawatiran memuncak seiring dengan berkurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit dan menipisnya persediaan oksigen. Bahkan beberapa rumah sakit harus mendirikan tenda darurat di halaman parkir karena jumlah pasien semakin banyak.

Untuk oksigen, harganya jauh melambung. Biasanya satu tabung dijual dengan harga Rp 700 ribu namun kali ini harganya melebihi Rp 2 juta per tabung.

Sementara itu Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk memperketat penguncian di beberapa titik. Selain PPKM darurat di seluruh Jawa dan Bali, pemerintah memutuskan mengambil langkah yang sama di 43 kabupaten kota di luar Jawa Bali.

Pada kenyataannya, Indonesia ternyata bukan merupakan satu-satunya negara di dunia yang mengalami kenaikan yang cukup drastis ini. Ada delapan negara dunia yang mengalami nasib serupa.

Negara mana sajakah itu? Berikut seperti dirangkum CNBC Indonesia.

Rusia
Rusia merupakan salah satu negara yang saat ini mengalami infeksi corona yang cukup parah. Pada Minggu (4/7/2021) Negeri Beruang Merah melaporkan 25 ribu tambahan kasus harian positif Covid-19 yang juga diiringi angka kematian sebanyak 663 jiwa.

Dengan tambahan ini, secara kumulatif kasus Covid-19 di negara itu mencapai 5,5 juta dan 136 ribu kematian. Dalam penambahan ini, ibukota Rusia, Moskow, diketahui menjadi salah satu epicentrum penyebaran virus corona, dengan varian Delta menyumbang 90% dari kasus baru di kota tersebut.

Untuk mencegah infeksi lanjutan, Sobyanin memerintahkan agar memperketat mobilitas dengan melarang warga yang non pekerja garis depan untuk tetap tinggal di rumah serta membatasi operasional restoran.

Sementara itu kota terbesar kedua Rusia, St Petersburg, pada hari ini mencatat 101 kematian. St Petersburg sendiri sedang menjadi atensi dunia internasional setelah penonton pertandingan sepakbola Euro 2020 yang diadakan di kota itu dilaporkan tertular Covid-19. Kota di Laut Baltic itu sendiri diketahui mendapatkan 7 jatah penyelenggaraan laga.

2. Inggris
Inggris juga merupakan negara yang melaporkan lonjakkan kasus baru yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Pada Minggu, Negeri Ratu Elizabeth melaporkan lonjakkan kasus harian sebanyak 24.248 infeksi.

Meski memiliki tingkat vaksinasi yang terdepan, Inggris mengaku kewalahan dengan jumlah infeksi baru ini. Perdana Menteri (PM) Boris Johnson akhirnya mengambil langkah untuk memperpanjang lockdown nasional hingga 19 Juli mendatang.

Baca Juga :  Letusan Gunung Api Bawah Laut Tonga, Timbulkan Tsunami di Jepang dan AS

Mantan Walikota London itu menyebut bahwa saat ini Inggris cukup kewalahan dalam melawan varian Delta yang menyebar secara masif. Varian yang awalnya timbul di India itu juga dianggap lebih berbahaya.

“Sekarang kita tidak tahu sejauh mana tepatnya akan menyebabkan kematian tambahan, tetapi, jelas ini masalah serius, perhatian serius,” katanya. Secara total, Inggris mencatatkan 4,8 juta kasus Covid dengan 128 ribu kematian sejak pandemi menyerang.

3. Finlandia
Negeri Eropa Utara ini telah melaporkan lonjakan kasus hingga 300 kasus perharinya dalam sepekan terakhir. Kasus infeksi harian baru ini ditemukan dari para suporter bola yang baru saja pulang dari St Petersburg, Rusia, usai menyaksikansecara langsung laga babak penyisihan grup Piala Eropa antara Finlandia melawan Belgia pada 21 Juni lalu.

Dilansir dari Reuters, pejabat kesehatan Finlandia mengatakan angka itu kemungkinan akan bertambah dalam beberapa hari mendatang. Prediksi ini dibuat berdasarkan data yang menyatakan bahwaada 4.500-6.000 fans negeri itu menonton laga langsung ke negeri Kremlin.

“Melihat pembagian usia mereka, jelas belum banyak dari mereka yang mendapatkan dua dosis vaksin,” kata Kepala Keamanan Institut Kesehatan Finlandia, Mika Salmien pada akhir Juni.

“Pertanyaan kuncinya adalah, apakah kita akan melihat rantai infeksi. Sekarang sepertinya kita tidak bisa pindah ke tingkat pembatasan yang lebih rendah di wilayah Helsinki.”
Lebih lanjut, pejabat kesehatan Finlandia mengatakan awal pekan ini bahwa mereka melacak beberapa infeksi ke restoran bergaya aula bir Jerman di St. Petersburg.

Kenaikan yang signifikan ini membuat Perdana Menteri Sanna Marin memerintahkan seluruh suporter Finlandia yang pulang dari Rusia untuk di tes sesaat setelah memasuki negara itu. Hal ini menyebabkan antrean panjang di sekitar pintu masuk perbatasan Rusia dengan Finlandia karena otoritas berwenang langsung memberlakukan testing setelah pendatang menyelesaikan proses administrasi untuk masuk.

4. Vietnam
Vietnam menjadi negara berikutnya yang melaporkan lonjakan kasus yang cukup signifikan. Pada Sabtu (3/7/2021) lalu Negara Paman Ho menemukan 346 kasus baru virus corona dengan kota Ho Chi Minh yang menjadi episentrum baru penyebaran virus.

Lonjakan kasus ini membuat kota itu berencana untuk menekankan karantina mandiri untuk kasus-kasus infeksi baru. Hal ini untuk mengurangi beban fasilitas militer yang digunakan sebagai tempat penampungan pasien Covid.

Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long mengatakan sangat penting untuk mencoba mengatasi penyebaran sekarang, atau mengambil risiko kerusakan ekonomi.

Baca Juga :  Letusan Gunung Api Bawah Laut Tonga, Timbulkan Tsunami di Jepang dan AS

“Wabah akan terus berlanjut, dengan lebih banyak kasus ditemukan di masyarakat, di kawasan industri, di daerah ramai dan dapat menyebar lebih jauh ke wabah yang lebih besar,” kata Long.

Vietnam sejauh ini hanya melaporkan 17.576 kasus Covid-19 dan 81 kematian.

5. Afrika Selatan
Afsel baru-baru ini juga mengalami kenaikan kasus positif Covid yang cukup banyak. Negeri Nelson Mandela itu melaporkan26.000 kasus Covid-19 baru pada hari Sabtu (3/7/2021).

Meningkatnya infeksi yang merajalela di negara paling maju di Afrika itu mulai mengganggu layanan kesehatan ke titik puncaknya, dengan rumah sakit keluar dari tempat tidur dan petugas medis merawatnya. Selain itu pemerintah juga terpaksa memberlakukan langkah-langkah penguncian parsial.

Menurut otoritas setempat, hal ini disebabkan oleh rendahnya angka vaksinasi di negara itu. Karena rumitnya birokrasi, pemerintah diketahui telah memusnahkan 2 juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang kadaluarsa. Diketahui hingga saat ini baru 5% populasi yang baru divaksinasi.
Afsel sendiri telah menjadi hotspot penyebaran virus corona dalam pandemi ini. Di negara itu, sebuah varian baru Covid-19 telah muncul dan saat ini lebih dikenal dengan varian Beta. Varian ini dilaporkan memiliki kekuatan penyebaran yang tinggi namun tidak begitu mematikan bila dibandingkan dengan varian Delta dan Kappa.

6. Fiji
Negara di Kepulauan Pasifik ini juga saat ini cukup menderita dengan kenaikan infeksi Covid-19. Fiji, yang awalnya didaulat sebagai tempat pelarian untuk menghindari Covid, nyatanya mencatatkan rekor penambahan kasus pada Selasa (6/7/2021) dengan mencatatkan 636 kasus baru dan enam kematian. Kenaikan ini membuat jumlah kasus di Fiji mencapai 7.149.

Dari segi kematian, Pemerintah Fiji sendiri menyatakan mulai kewalahan dalam menangani jenazah Covid-19. Bahkan dilaporkan bahwa beberapa kamar mayat rumah sakit telah penuh.

“Karena kamar mayat sekarang beroperasi dengan kapasitas penuh, keluarga pasien meninggal dengan hormat diminta segera mengatur perpindahan mendiang pasien dari kamar mayat dan proses pemakamannya,” kata Kemenkes Fiji melalui pernyataan.

Lebih lanjut, Kemenkes Fiji menyebut bahwa negara itu saat ini sedang berjuang untuk melawan Covid varian Delta yang sangat menular di negara itu. Dari sisi vaksinasi,sekitar 54% warga Fiji telah menerima setidaknya satu dosis vaksin AstraZeneca atau Sinopharm.

Sementara itu hingga saat ini baru 9% saja yang telah merampungkan dua dosis vaksinasi Covid-19.

Baca Juga :  Letusan Gunung Api Bawah Laut Tonga, Timbulkan Tsunami di Jepang dan AS

7. Myanmar
Kasus Covid di Myanmar juga semakin mengerikan. Pada Selasa (6/7/2021) Negeri Seribu Pagoda itu mencatatkan 3.602 kasus baru corona. Sementara itu di hari yang sama, angka kematian mulai mencetak rekor baru dengan laporan 52 kasus.

Angka ini sendiri membuat secara kumulatif terdapat 171,976 kasus corona sejak pandemi melanda dengan 3.513 kematian.

Myanmar sendiri sedang dalam situasi yang tidak stabil. Gelombang protes hingga serangan terus terjadi di negara itu setelah junta militer merebut kekuasaan dan menggulingkan kekuasaan pimpinan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.

Hal ini membuat beberapa penduduk Myanmar mengungsi ke negara-negara tetangga untuk mengamankan diri. Namun dengan angka Covid yang naik di negara itu, negara-negara tetangga pun khawatir lonjakan pengungsi ini ada menimbulkan tambahan kasus baru. Salah satu tetangga Myanmar, China memutuskan untuk mengunci kota di perbatasan, Ruili, untuk mencegah eksodus pengungsi baru dan melindungi kota itu dari Covid-19.

8. Thailand
Thailand juga sedang mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi. Sejak Januari 2021, Negeri Gajah Putih masih berada dalam tren kenaikan kasus infeksi virus corona. Pada Selasa (6/7/2021), Thailand melaporkan 5.420 kasus baru dan 57 kematian baru, menjadikan secara agregat negara itu memiliki 294.653 kasus Covid sejak pandemi melanda dengan 2.333 kematian.

Ahli epidemiologi Kementerian Kesehatan Thailand, Kamnuan Ungchoosak, mengatakan kedatangan virus varian Delta, yang diyakini lebih menular, dapat mendorong jumlah kematian hingga 1.400 pada Juli dan lebih banyak lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Ia menyebut bahwa kenaikan ini mungkin saja terjadi karena proses vaksinasi yang belum sempurna, dengan golongan lansia masih belum menjadi fokus vaksinasi.

“Saat ini kami telah menutup kamp dan bisnis, tetapi jumlah kasus tidak menurun dan ekonomi buruk. Tetapi jika kita fokus pada orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis, kita mungkin tidak perlu menutup bisnis dan permintaan tempat tidur dari kedua kelompok ini juga akan menurun,” kata Kamnuan.

Sementara itu, Thailand yang bergantung pada sektor pariwisata tetap memutuskan untuk membuka pulau resor andalannya, Phuket.

Dalam pembukaan itu mereka meluncurkan program “Sandbox” dimana turis internasional yang datang dari negara berisikorendah Covid dan telah divaksinasi dibebaskan dari karantina pulau itu. (*)

    Komentar