Ekspor Batu Bara di Sumsel Tumbuh 100 Persen

Ekonomi464 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Tingginya permintaan pasar global lantaran diiringi dengan membaiknya perekonomian dunia, menyebabkan ekspor barubara di Sumatera Selatan tumbuh 100 persen.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel, Zulkipli, Selasa (5/10/2021). “Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, untuk ekspor batubara periode Januari-Agustus 2021 ini tumbuh 100 persen,” katanya.

Zulkifli menambahkan, pada Juli 2021 untuk Free on Board (FOB) ekspor batubara sebesar 1.31,60 juta dolar AS. Jumlah FOB itu tumbuh 29,47 persen pada Agustus 2021 ini.

“FOB ekspor batubara Agustus 2021 mencapai 170,38 juta dolar AS atau tumbuh 29,47 persen. Namun, untuk FOB ekspor batubara Januari hingga Agustus 2020 kemarin sebesar 415,07 juta dolar AS. Artinya ada pertumbuhan 852,97 juta dolar AS atau 105,50 persen pada periode yang sama di tahun ini,” jelasnya.

Menurut Zulkifli, berbeda dengan FOB ekspor batu bara yang mengalami pertumbuhan, untuk sektor andalan lainnya di Sumsel seperti bubur kertas (Pulp) justru mengalami penurunan 36,07 persen atau 84,96 juta dolar AS pada Agustus 2021 ini.

“Bulan sebelumnya FOB Pulp mencapai 121,03 juta dolar AS. Jika diamati ekspor bubur kertas Sumsel Agustus hingga Agustus 2021 yang mencapai 765,95 juta dolar ini relatif menyamai capaian pada periode yang sama tahun lalu, yakni 674,04 juta dolar AS,” ungkapnya.

Diakuinya, Sumsel saat ini masih bertumpu pada ekspor karet, bahkan bahan karet yang memberikan kontribusi hingga 34,92 persen untuk ekspor nonmigas sepanjang Januari-Agustus 2021.

“Walaupun Agustus 2021 tahun ini komoditi karet terjadi penurunan 5,92 persen, tapi tetap manjadi primadona,” katanya.

Namun jika dibandingkan periode Januari-Agustus tahun lalu, pada 2021 ini mengalami peningkatan signifikan, dari 741,07 juta dolar AS menjadi 1.097,08 juta dolar AS atau tumbuh 48,04 persen.

“Dari 10 golongan barang ekspor nonmigas, tiga besar masih ditempati karet, batubara, dan pulp dengan kontribusi masing-masing mencapai 34 persen, 27 persen dan 24 persen,” terangnya. (Nat)

    Komentar